1. Hitam manis si dawet ireng
Wah segar ya siang-siang minum segelas dawet. Dawet merupakan minuman asal Banjarnegara yang berisi cendol. Nah, Purworejo punya dawet versi sendiri yang biasa disebut Dawet ireng (hitam). Dawet ireng berasal dari daerah Butuh, Purworejo. Uniknya dari minuman ini, butiran dawet berwarna hitam. Warna hitam ini diperoleh dari abu jerami yang dibakar kemudian dicampur dengan air, kemudian digunakan sebagai pewarna dawet. Keunikan lainnya yaitu dalam penyajiannya, jumlah dawet lebih banyak daripada kuahnya dan juga santan yang digunakan untuk kuah biasanya diperas langsung dari bungkusan serabut kelapa. Dengan ditambahkan sedikit es, dawet ireng akan sangat menyegarkan jika diminum pada siang hari kan, jangan lupa mencicipi ya.

2. Gurihnya geblek, apalagi ditambah saus kacang..
Sebagai teman makan dawet ireng, boleh sambil mencicipi geblek. Geblek sendiri sebenarnya makanan khas dari Kabupaten Kulon Progo, Purworejo dan juga Wonosobo, keunikan geblek dari tiap-tiap daerah ini terletak pada cita rasanya yang unik dan berbeda antara satu dengan yang lainnya. Geblek terbuat dari tepung singkong dengan bumbu bawang yang kemudian digoreng hingga gurih. Cara menikmati geblek ini bisa dengan dimakan langsung saat masih hangat maupun mencampurnya dengan saus kacang. Dengan bentuk bulat atau seperti setengah angka 8 masyarakat juga menyebutnya gelangan. Kamu bisa menemukan geblek ini di sekitar pasar Baledono, alun-alun Purworejo, ataupun pasar Jenar. Bisa membayangkan gurihnya? Yuk berburu geblek!

3. Renyahnya rengginang khas lebaran
Dari namanya yang tidak asing, kamu pasti tau apa itu rengginang. Rengginang adalah sejenis kerupuk yang terbuat dari beras ketan yang digoreng hingga renyah, bentuknya bulat dan agak gepeng. Makanan ini merupakan makanan wajib ada saat lebaran. Biasanya rengginang disuguhkan kepada tamu saat lebaran datang. Rengginang juga cocok kamu jadikan oleh-oleh karena makanan ini tahan lama lho walaupun dibuat dengan bahan tradisional dan tidak menggunakan pengawet.
4. Gurih renyah lanting
Makanan khas Purworejo yang satu ini berbentuk bulat, hampir seperti geblek, namun warnanya coklat keemasan. Terbuat dari singkong yang diolah kemudian digoreng hingga sedikit keras dan gurih. Lanting mempunyai bentuk lebih kecil dari krimpying, bulat seperti cincin. Makanan satu ini cocok apabila dijadikan oleh-oleh karena tahan lama walaupun tidak mengandung bahan pengawet.

5. Warna-warni cenil yang bikin ketagihan
Makanan satu ini bisa dibilang unik, hal ini sudah terlihat dari warna-warnanya yang cantik. Cenil terbuat dari pati ketela pohon atau tepung kanji yang diolah sedemikian rupa, diberi warna kemudian direbus. Bentuknya ada yang bulat-bulat kecil seperti kelereng ada juga yang berbentuk kotak. Disajikan dengan ditaburi parutan kelapa dan gula pasir kemudian dibungkus dengan daun pisang. Kamu wajib mencobanya jika mampir ke Purworejo ya. Cenil biasa dijajakan di pasar-pasar tradisional sehingga mudah ditemukan
6. Uniknya clorot
Nah, makanan khas yang satu ini bentuknya bisa dibilang unik karena berbentuk lonjong dan menyerupai terompet. Clorot terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan gula merah kemudian dibentuk menyerupai terompet dan dibungkus dengan janur kuning (daun kelapa) lalu direbus. Cara makan clorot ini terbilang unik karena kamu tak perlu repot membuka bungkusnya, kamu hanya perlu menekan janur yang ada di unjung kemudian clorot akan keluar dengan sendirinya. Clorot sendiri saat ini sudah sulit ditemukan, namun kalau kamu ingin berburu clorot kamu bisa mampir di pasar Grabag.

7. Si hitam manis kue lompong
Kue lompong berasal dari Kutoarjo, Purworejo, dengan warna hitam dan rasa yang manis. Warna hitamnya didapat dari batang talas atau lompong yang direbus hingga hancur dan dicampur dengan adonan kue. Saat menggigit kue ini kamu akan mendapati kacang sebagai isiannya sehingga rasanya makin enak. Kue lompong dibungkus dengan daun pisang kering yang biasa disebut klaras. Klaras ini juga membuat rasa kue lompong makin unik dan khas.

No comments:
Post a Comment